PSIKOLOGI DAN TAHAP
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
Perkembangan pendidikan
peserta didik ditunjukkan bagaimana perkembangan anak-anak, remaja dan dewasa
tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis dari
fase ke fase seperti dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif, afektif, sosial, psikomotor, moral. Proses pengajaran dan
pembelajaran tidak akan bisa berjalan efektif dan efisien apabila seorang
pendidik tidak memahami perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Untuk itu
pendidik memerlukan pengetahuan tentang perkembangan individu peserta didik.
Periode Perkembangan
Periode Perkembangan
Dalam system klasifikasi yang
paling banyak dipakai, periode perkembangan meliputi periode:
a.
Infancy (Bayi) adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan.
Ini adalah masa ketika anak sangat bergantung pada orang tuanya.
b.
Early Childhood (kadang dinamakan usia “prasekolah”) adalah periode dari
akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini anak
menjadi mandiri dan mulai siap untuk bersekolah.
c.
Middle dan late childhood (terkadang disebut masa sekolah dasar) adlah dimulai
dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca,
menulis dan berhitung.
d.
Adolescence (Remaja) adalah transisi dari masa anak – anak ke usia dewasa.
Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun.
1. Proses
Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari
beberapa proses : proses biologis, kognitif dan sosioemosional. Perkembangan
juga biasa dideskripikan berdasarkan periodenya.
a.
Proses Biologis
Adalah perubahan dalam tubuh anak. Proses biologis melandasi perkembangan otak,
berat dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak dan perubahan
hormonal dimasa puber.
b.
Proses Kognitif
Perubahan dalam pemikiran, kecerdasan dan bahasa anak. Proses perkembangan
kognitif memampukan anak untuk mengingat puisi, membayangkan bagaimana cara
memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif atau menghubungkan
kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.
c.
Proses Sosioemosional
Adalah perubahan dalam hubungan anak dengn orang lain, perubahan dalam emosi
dan perubahan dalam kepribadian. Pengsuhan anak, perkelahian anak, perkembangan
ketegasan anak perempuan, dan perasaan gembira remaja saat mendapatkan nilai
yang baik semuanya itu mencerminkan proses perkembangan sosioemosional.
Perkembangan
Kognitif
- Otak
Jumlah dan
ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Myelination
dalam daerah otak yang berhubungan dengan koordinasi mata – tngan belum lengkap
sampai usia empat tahun. Myelination dalam area otak yang paling penting dalam
memfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir usia sekolah dasar. Synapse
adalah gap (jarak) tipis antar neuron tempat terbentuknya koneksi antar neuron.
-
- Otak
dan Pendidikan anak
Ada banyak asumsi tentang bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan
otak. Beberapa ilmuan menegaskan bahwa pendidikan harus melihat pada ilmu saraf
untuk menjawab pertanyaan untuk bagaimana cara terbaik mengajar anak
berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan otak.
Teori Piaget
Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak
menggunakan dan mengadaptasi skema mereka: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi
adalah terjadi ketika seorang anak memasukan pengetahuan baru kedalam
pengetahuan yang sudah ada. Yakni,dalam asimilasi anak mengasimilasikan
lingkungan kedalam suatu skema. Akomodasi adalah terjadi ketika anak
menyusaikan dari pada informasi baru. Yakni, anak menyusaikan skema mereka
dengan lingkunganya.
Piaget juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya, anak – anak secara
kognitif mengorganisasikan pengalaman mereka. Organisasi adalah piaget yang
berarti usaha mengelompokkan perilaku yang terpisah – pisah ke dalam urutan
yang lebih teratur, ke dalam system fungsi kognitif.
Ekuilibrasi adalh suatu mekanisme yang dikemukakan piaget untuk menjelaskan bagaimana
anak bergerak dari satu tahap pemikiran ketahap pemikiran selanjutnya.
Pergeseran ini terjadi pada saat anak mengalami konflik kognitif atau
disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunianya. Pada akhirnya anak
memecahkan konflik itu dan mendapatkan keseimbangan pemkiran.
Tahap tahap
piagetian
a. Tahap
sensorimotor (dari kelahiran sampai usi 2 tahun) : bayi membangun pemahaman
dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indrawi dan tindakan fisik.
b. Tahap
Pra-Operasional (usia 2 samai 7 ) : anak mulai merepresentasikan dunia dengan
kata dan gambar.
c. Tahap
Operasional Kongkret ( 7-11 tahun) : anak kini bias menalar secara logis
tentang kejadian – kejadian kongkret dan mampu mengklasifikasi objek kedalam
kelompok yang berbeda – beda.
d. Tahap
Operasional Formal ( 11- sampai dewasa) : remja berfikir lebih abstrak ,
idealistis dan logis.
0 komentar:
Posting Komentar